Inicirebon.com– Dalam acara debat Calon Presiden (Capres) yang merupakan capres Nomer urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan tiga janji saat memberikan pernyataan penutup dalam debat terakhir dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. Tiga janji tersebut adalah ‘Taat Kepada Tuhan, Patuh Kepada Hukum, dan Setia Kepada Rakyat’.
Janji yang diungkapkan Pak Ganjar dalam debat tadi malam merupakan sebuah hal yang sangat sakral dalam sebuah politik, karena ketika seorang politisi berjanji bahwa di sana terdapat dua sisi apakah itu merupakan sebuah komitmen Ganjar-Mahfud untuk siap menepatinya sebagai wujud mengabdikan seluruh jiwa dan raganya untuk Indonesia dan komitmen untuk memimpin Indonesia atau sebaliknya, satu hal yang pasti janji yang diucapkan Pak Ganjar, saya sangat yakin itu merupakan bukti bahwa beliau adalah Calon Presiden yang paling siap untuk Indonesia,” ucapnya, Pada Senin (5/2/2024).
Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia 2022-2023 itu mengatakan bahwa janji tersebut merupakan wujud bahwa Rakyat Indonesia butuh pemimpin yang serius mengurus negaranya, berani mengambil keputusan dan taat kepada Tuhan.
Pak Ganjar Selalu memfokuskan dalam hal kesehatan bahkan bukan cuma raga yang sehat tapi juga mental yang kuat sehat,” tambahnya.
Yenny meng-highlight pembahasan Ganjar soal mental health adalah sebuah gagasan yang sangat baik, yang mana hal tersebut memikirkan masyarakat agar tidak mudah stress dan terguncang.
“3 janji yang disebutkan Pak Ganjar itu merupakan sebuah hasil kontemplasi Pak Ganjar ketika sedang melakukan kampanye langsung dimasyarakat bahkan sampai menginap dirumah-rumah warga untuk mendengar langsung kelah kesuh rakyat dan ini hanya dilakukan oleh Pak Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden Indonesia,” ujarnya.
Di akhir debat, Achyar juga mengatakan bahwa Ganjar Pranowo juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga proses politik demokrasi dengan baik, termasuk melawan nepotisme dan berupaya untuk merusak kehidupan bangsa dan negara Indonesian.
“Debat tadi berjalan dengan sejuk dan tentram ini juga harus kita lakukan dimasyarakat bahwa politik demokrasi itu harus riang gembira namun kita juga tidak boleh lengah dengan bahaya laten nepotisme dalam politik yang sampai mengorbankan keluhuran demomrasi, khususnya yang dilakukan oleh orang-orang yang menghalalkan segala cara tanpa melewati sebuah proses dari bawah yang dibantu oleh gelapnya kekuasaan kepemimpinan,” tutupnya.