Cara Membangun Portofolio Digital bagi Mahasiswa Non-Teknologi Membangun portofolio digital untuk mahasiswa non-teknologi dapat meningkatkan peluang kerja dan memperlihatkan kompetensi secara nyata.
Artikel ini membahas langkah-langkah praktis untuk membuat portofolio digital yang menarik, bahkan tanpa latar belakang IT.
Cara Membangun Portofolio Digital bagi Mahasiswa Non-Teknologi
Banyak mahasiswa non-teknologi merasa ragu membuat portofolio digital karena mengira itu hanya untuk desainer, programmer, atau fotografer. Padahal, mahasiswa jurusan apa pun bisa dan sebaiknya punya portofolio digital.
Portofolio digital adalah “etalase” yang memajang hasil karya, proyek, dan prestasi, sehingga HRD atau klien bisa langsung melihat bukti kemampuanmu.
1. Tentukan Tujuan Portofolio
Apakah untuk melamar kerja, mencari magang, atau memamerkan karya? Tujuan ini akan memengaruhi desain dan isi portofolio.
2. Pilih Platform yang Mudah
Gunakan platform gratis seperti Google Sites, Canva, atau WordPress yang ramah pengguna dan tidak memerlukan coding.
3. Masukkan Proyek dan Tugas Kuliah
Bahkan tugas makalah, laporan riset, atau proposal bisnis bisa jadi bagian portofolio.
4. Sertakan Prestasi dan Sertifikat
Prestasi lomba, sertifikat pelatihan, atau workshop relevan menunjukkan komitmen belajar.
5. Tambahkan Testimoni
Minta dosen, teman tim, atau mentor memberi testimoni singkat tentang kontribusimu di proyek tertentu.
6. Gunakan Bahasa yang Jelas
Hindari jargon teknis berlebihan, gunakan bahasa yang mudah dipahami semua kalangan.
7. Tampilkan Konten Visual
Gunakan foto, infografis, atau video untuk membuat portofolio lebih menarik dan interaktif.
8. Perbarui Secara Berkala
Tambahkan proyek atau sertifikat baru minimal setiap 3–6 bulan sekali.
9. Cantumkan Kontak dan LinkedIn
Permudah orang untuk menghubungi dengan menambahkan email, nomor WhatsApp, dan tautan LinkedIn.
10. Bagikan di Media Sosial
Promosikan portofolio di Instagram, LinkedIn, atau bahkan TikTok untuk memperluas jangkauan.
Baca juga: Kenapa Mahasiswa Harus Mulai Menulis Blog atau Artikel Ilmiah?
Contoh Platform Portofolio untuk Mahasiswa Non-Teknologi
- Google Sites – Gratis dan mudah digunakan.
- Canva Website – Cocok untuk desain visual menarik.
- Behance – Meski terkenal di desain, cocok juga untuk proyek kreatif non-teknologi.
- LinkedIn Featured Section – Bisa jadi portofolio mini langsung di profilmu.
Sumber
Kesimpulan
Portofolio digital bukan hanya tren, tapi kebutuhan. Dengan portofolio yang rapi, jelas, dan mudah diakses, mahasiswa non-teknologi pun bisa bersaing di pasar kerja.
Mulailah dari yang sederhana, lalu kembangkan seiring pengalaman dan keterampilanmu bertambah. Yang penting, jangan menunggu lulus untuk memulainya.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apakah portofolio harus punya domain sendiri?
Tidak, platform gratis sudah cukup untuk awal.
2. Apakah tugas kuliah layak dimasukkan?
Ya, selama relevan dengan bidang yang dilamar.
3. Apakah perlu desain yang rumit?
Tidak, yang penting rapi, jelas, dan profesional.
4. Bagaimana jika belum punya prestasi besar?
Masukkan proyek kecil atau kerja sukarela.
5. Apakah portofolio bisa dibuat di media sosial?
Bisa, asalkan akun tersebut profesional.