Inicirebon.com–Artis asal Indonesia yang bernama Sandra Dewi lesu setelah diperiksa selama 10 jam di Kejaksaan Agung RI pada Rabu (15/5/2024).
Bahkan, Kejaksaan Agung juga memblokir semua rekening para tersangka kasus dugaan korupsi timah yang mencapai 66 rekening tersebut.
Bukan itu saja, Jaksa Agung juga menyita sebanyak 187 bidang tanah yang tersebar dibeberapa tempat, dan 55 alat berat serta 16 kendaraan bermotor dan bahkan enam smelter seluas 238.848 meter persegi.
Terkait untuk kepemilikan 66 rekening yang diblokir itu, Kuasa Hukum Harvey Moeis, Prof Harris Arthur Hedar juga menyatakan dengan tegas membantah bahwa 66 rekening yang diblokir oleh Kejaksaan Agung RI tersebut bukan milik artis Sandra Dewi, suami Harvey Moeis.
Pada Minggu (19/5/2024), Harris Arthur juga menjelaskan, 66 rekening itu milik para tersangka dalam kasus dugaan korupsi PT Timah.
Begitu juga halnya dengan sebenyak 187 bidang tanah, 55 alat berat dan 16 kendaraan tersebut, tidak ada satupun milik Sandra Dewi.
“Sandra Dewi juga diperiksa sebagai saksi terkait suaminya, Harvey Moeis. Dan dia sangat transparan dan terbuka. Tidak ada yang ditutup-tutupi,”kata Harris Arthur Hedar.
Untuk para tersangka juga belum adanya persidangan. Begitu juga dengan sebuah aliran dana di rekening tersebut, tentu belum bisa disebutkan itu hasil kejahatan.
karena hingga saat ini masih belum ada keputusan dari pengadilan yang berkekuatan Hukum Tetap yang mengatakan Uang para milik Tersangka adalah Uang Hasil Kejahatan,”sambungnya.
Guru Besar adari Universitas Negeri Makassar (UNM) ini juga menegaskan, agar untuk semua pihak bisa menghormati asas praduga tak bersalah.
Sebelumnya, Direktur dari penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung , Kuntadi, mengatakan bahwa sudah ada 66 rekening yang diblokir buntut kasus korupsi PT Timah.
66 rekening yang disita tersebut diduga berasal dari hasil pengembangan penanganan perkara korupsi PT Timah.
“Dalam pengembangan penanganan perkara timah ini, penyidik juga telah melakukan sebuah pemblokiran terhadap 66 rekening. Semua sedang kami telusuri. Apakah benar rekening-rekening tersebut ada kaitannya atau terindikasi untuk melakukan kejahatan,” kata Kuntadi.