Oleh Ananda Nurprihartati
Pendidikan hukum memainkan peran krusial dalam membangun kesadaran hukum di masyarakat Indonesia. Terutama dalam kaitannya dengan Generasi Z, pendidikan hukum tidak hanya membangun moral, tetapi juga memperkuat peran hukum dalam kehidupan sosial di Indonesia.
Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1997 hingga awal 2012, telah menjadi salah satu kekuatan penting dalam aspek sosial, politik, dan ekonomi. Dikenal sebagai generasi digital dengan akses luas terhadap informasi, mereka memiliki karakteristik seperti ambisius, percaya diri, dan keterbukaan terhadap perubahan.
Peran Gen Z dalam Pencapaian SDGs
Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan merupakan serangkaian tujuan yang disusun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan. SDGs terdiri dari 17 tujuan dengan 169 target, mencakup berbagai aspek, termasuk pilar hukum dan tata kelola.
Dalam pilar hukum dan tata kelola ini, terdapat tujuan utama yaitu menciptakan perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh, yang menjadi prasyarat untuk pembangunan berkelanjutan.
Gen Z berpotensi besar dalam mendukung pencapaian pilar hukum dan tata kelola SDGs. Namun, pemahaman mengenai SDGs masih perlu ditingkatkan di kalangan masyarakat, khususnya di antara Generasi Z. Mereka dapat memainkan peran penting dalam menanggulangi berbagai problematika yang dihadapi, seperti kesenjangan ekonomi, konflik sosial, dan diskriminasi.
Peran Aktif Gen Z dalam Pilar Hukum dan Tata Kelola SDGs
- Advokasi Hak-hak Perempuan dan Anak
Gen Z dapat berperan aktif dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak, baik melalui advokasi sosial maupun partisipasi dalam kegiatan hukum. Dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial, mereka dapat meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya kesetaraan gender dan perlindungan hak-hak anak. - Peningkatan Kesadaran Hukum di Kalangan Masyarakat
Meningkatkan kesadaran hukum penting bagi Gen Z untuk menciptakan masyarakat yang tertib dan adil. Salah satu cara meningkatkan kesadaran ini adalah dengan menerapkan metode pendidikan yang interaktif dan menarik, seperti menggunakan metode GERCEPS (Games, Education, Reward, Case Study, Exercise, Play, Social Dynamics) yang efektif bagi Gen Z. - Penggunaan Teknologi untuk Sosialisasi SDGs
Dengan kemampuan teknologi yang mereka miliki, Gen Z dapat memaksimalkan platform digital untuk menyebarkan informasi tentang pentingnya SDGs, terutama pilar hukum dan tata kelola. Hal ini dapat membantu masyarakat memahami peran penting hukum dalam pembangunan berkelanjutan.
Tantangan dalam Implementasi Pilar Hukum dan Tata Kelola SDGs oleh Gen Z
Meskipun memiliki potensi besar, Gen Z juga menghadapi berbagai tantangan dalam upaya mereka untuk mendukung pilar hukum dan tata kelola SDGs. Tantangan ini meliputi keterbatasan dalam pemahaman hukum yang mendalam, minimnya pendidikan hukum yang diterapkan di sekolah-sekolah, serta lingkungan digital yang penuh informasi namun terkadang sulit disaring.
Penutup
Kontribusi Gen Z dalam implementasi SDGs, khususnya pilar hukum dan tata kelola, sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan literasi digital, kesadaran sosial, dan kemampuan inovasi yang dimiliki, Gen Z memiliki peluang besar untuk menciptakan perubahan positif.
Harapannya, mereka tidak hanya memahami hukum sebagai aturan yang harus dipatuhi tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai hukum untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Daftar Pustaka
- Kayla, F. Dkk. (2024). Persepsi Generasi Z Terhadap Peran Pendidikan Hukum Dalam Membentuk Kesadaran Antikorupsi. Jurnal on Education.
- Kadek, S. Dkk. (2023). Peran Generasi Z dalam Mendukung Sustainable Development Goals Melalui Pengembangan Ekonomi Hijau Menuju Indonesia Emas 2045.