IniCirebon.com – Ingin berlibur sambil belajar Budaya dan sejarah, jangan lupa kunjungi 4 keraton yang ada di daerah Cirebon. Selain tempat bersejarah di keraton juga banyak hal yang menarik untuk kalian jelajahi.
Lebih jelasnya berikut 4 profil keraton yang ada di Cirebon yang harus kalian kunjungi bersama keluarga:
1. Keraton Kanoman
Jika kalian baru pertama kali mungkin akan agak kesulitan untuk menemukan keraton Kanoman karena terletak berada di belakang pasar Kanoman. Padahal tidak kalah dari keraton Kasepuhan. Keraton Kanoman memiliki keunikannya tersendiri. Di bagian depan keraton ada alun-alun dan ada juga masjid Agung Keraton Kanoman yang sering sekali digunakan untuk acara tradisi keraton.
Ada situs Lumpang Alu yang konon katanya menjadi alat pembuat terasi pertama di daerah Cirebon, yang digunakan oleh Pangeran Cakrabuana. Tidak jauh dari lumpang Alu Ada barisan tembok yang ber ornamen keramik yang berusia ratusan tahun. Keraton Kanoman juga memiliki museum yang berisi banyak benda bersejarah seperti kereta Paksi Naga Liman, kereta Jempana, senjata, gamelan dan masih banyak lagi yang harus kalian ketahui.
Di bagian belakang ada bangsal Witana yang menjadi bangunan pertama di daerah Cirebon yang dibangun oleh Ki Gedeng Alang-Alang. Di sekitar Witana ada juga 4 sumur keramat yaitu Sumur Kejayaan, Sumur Penganten, Agung Witana dan Sumur Sumur Bandung.
Menurut Abdi Dalem Kanoman Ali, untuk masuk Keraton Kanoman tidak dikenakan biaya tetapi jika kalian ingin masuk ke museum pengunjung, kalian harus membayar biaya tambahan sebesar Rp 10.000. Ia berharap dengan gratisnya masuk keraton, pengunjung memiliki kesadaran untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan di keraton.
2. Keraton Kasepuhan
Keraton Kasepuhan adalah keraton yang terletak di desa kelurahan Kesepuhan, Lemahwungkuk, Cirebon. Makna di setiap sudut arsitektur keraton ini pun sangat terkenal dan paling bersejarah. Halaman depan keraton ini dikelilingi tembok bata merah dan terdapat beberapa pendopo di dalamnya.
Keraton Kasepuhan sebelumnya adalah bernama keraton Pakungwati yang didirikan oleh Pangeran Cakrabuana dari anak Prabu Siliwangi raja Kerajaan Pajajaran. Pada tahun 1529 silam Pangeran Zainul Arifin membangun keraton Pakungwati menjadi lebih luas.
Oleh pengunjung sumur keramat sering digunakan untuk mandi ataupun hanya sekedar mencuci muka seperti di sumur Agung dan sumur Kejayaan. Konon sumur keramat tersebut dapat memperlancar hajat hidup seseorang. Tapi ada salah satu sumur yang tidak boleh diambil airnya sama sekali yaitu Sumur Soka yang terletak dibawah pohon upas.
Ada beberapa juga reruntuhan keraton awal di kawasan Petilasan Dalem Agung Pakungwati. Menurut Iman dahulu tempat tersebut sering digunakan untuk meditasi Pangeran Cakrabuana dan Sunan Gunung Jati. Ada juga kawasan batu karang mirip Goa Sunyaragi serta tiga sumur keramat yang ada di sekitaran keraton awal.
Tempat Keraton Kasepuhan yang ada di Jalan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon. Bagi kalian yang ingin mengetahui lebih lanjut sejarah Keraton Kasepuhan bisa menyewa jasa tour guide yang ada di sekitar lokasi keraton.
Selain tour guide ada beberapa fasilitas lain seperti mushala, toilet, kantin dan area parkir yang cukup luas. Untuk Tiket masuk Keraton Kasepuhan mulai dari Rp 10.000 untuk pelajar, Rp 15.000 untuk umum, museum Rp 15.000 dan untuk tiket terusan sebesar Rp 25.000.
3. Keraton Kacirebonan
Keraton Kacirebonan didirikan oleh Pangeran Muhammad Haerudin putra mahkota dari Keraton Kanoman yang di asingkan oleh pihak Belanda ke kota Ambon dan Maluku. Namun karena ada gejolak yang besar dari rakyat akibat pengasingan tersebut. Pangeran Haerudin di kembalikan lagi ke Cirebon. Tapi sesampainya di daerah Cirebon, Belanda telah mengangkat adiknya menjadi Pangeran Imamudin menjadi Sultan Keraton Kanoman.
Hal ini yang menyebabkan Pangeran Haerudin pergi dari keraton Kanoman dan mendirikan keraton Kacirebonan. Ada banyak bangunan yang bersejarah yang ada di keraton Kacirebonan seperti gedung Prabayaksa. Sebuah bangunan mirip museum yang menyimpan benda yang bersejarah seperti naskah perjanjian ada senjata, topeng, gamelan dan masih banyak lagi benda bersejarah.
Ada Langgar Tirta Sumirat yang menjadi bangunan awal keraton Kacirebonan. Di bagian depan langgar ada pohon tanjung yang berusia ratusan tahun. Menurut Elang Iyan Ariffudin pohon tanjung menjadi prasasti tanda dibangunya keraton Kacirebonan
Untuk masuk keraton Kacirebonan pengunjung dapat dikenakan tarif Rp 10.000 untuk pelajar dan Rp 15.000 untuk umum dan Rp 20.000 untuk turis asing. Sebagai fasilitas Keraton Kacirebonan menyediakan musala, toilet, area parkir dan pemandu wisata.
4. Keraton Kaprabonan
Merupakan keraton paling kecil di daerah Cirebon, luasnya hanya sekitaran satu hektar yang terdiri dari beberapa bangunan seperti musala, pulantara dan ada ruang pertemuan. Meskipun kecil dan letaknya di belakang pasar tapi suasana keraton Kaprabonan nampak sangat bersih dan asri.
Berdiri abad ke 17 sebagai pusat intelektual atau peguron oleh Pangeran Raja Adipati Kaprabon putra pertama dari Sultan Kanoman Badrudin Kartawijaya. Menurut Sutajaya Penjaga Keraton Kaprabonan menceritakan Pangeran Adipati Kaprabon keluar dari keraton karena tekanan dari Belanda yang besar kepada keraton, sehingga ia memutuskan keluar dari keraton dan fokus belajar Islam.
Ada beberapa tradisi yang masih dilestarikan di Keraton Kaprabonan seperti bubur suro, panjang jimat, tawasul dan muludan. Menurut Sutajaya, biaya masuk keraton Kaprabonan tidak dipungut biaya tapi pengujung dipersilahkan memberi dengan sukarela. Sebagai fasilitas keraton Kaprabonan menyediakan toilet, musala dan lahan parkir yang cukup luas.
Itulah beberapa tempat yang IniCirebon sampaikan untuk tempat sejarah kraton yang ada di Cirebon. Selamat berkunjung